Banner
Membesuk, Kenapa Sakit ?
Muhammad Irhamna | Tuesday, October 4, 2011 | Label: FIKSI, Geun dan Rama, kisah, Rama Story
Pagi ini, Rama tidak berkuliah lagi. Pagi ini ia harus melakukan pengecekan kesehatannya lagi, sebulan ini ia sering mengalami sakit di kepala kirinya yang tidak kunjung sembuh.
Dokter pun belum bisa memberi tahu hasil dari pemeriksaan yang telah dilakukan, namun Rama masih saja terganggu dengan apa yang dikatakan dokter, ia takut kalau penyakitnya itu parah dan sulit untuk disembuhkan.
Ia sendiri belum menceritakan perihal penyakitnya itu kepada teman dan sahabatnya, karena ia juga belum tahu hasilnya dan kalau sudah tahu pun, mungkin ia akan memberi tahu, jikalau hanya penyakit ringan.Dokter pun belum bisa memberi tahu hasil dari pemeriksaan yang telah dilakukan, namun Rama masih saja terganggu dengan apa yang dikatakan dokter, ia takut kalau penyakitnya itu parah dan sulit untuk disembuhkan.
Sebab itulah, pada malam itu sebenarnya Rama meminta tolong pada Geun, hanya saja Rama masih belum membocorkan apa yang ia minta tolong pada Geun.
Berselang sehari kemudian, tepatnya hari Minggu. Geun datang ke rumah Rama dan menjengguknya. Maklum saja, sejak malam itu, esoknya Rama meminta izin tidak masuk kuliah karena kesehatannya yang menurun.
Terbuka pintu rumah yang disambut oleh Kakak Rama yang saat itu hendak berpergian pula.
"Assalamualaikum..." salam Geun.
"Waalaikumsalam, cari Rama kan ?" langsung tanya Kakak Rama"
"Iya kak, Ramanya ada?" jawab Geun.
"Ada, sedang istirahat, masuk dulu aja" ujar Kakak Rama.
Geun pun bergegas masuk ke rumah Rama. Suasana tampak lenggang siang itu, nampaknya orang tua dari Rama tidak ada, mungkin saja sedang berpergian.
"Ge, langsung ke kamar Rama ya" pinta Kakak Rama.
"Heh? Baiklah kak" ucap Geun.
"Saya pergi dulu ya Ge, ada urusan, jadi Saya titip Rama sama Geun ya" pinta Kakak Rama.
Geun pun menganggukan kepalanya, dan Kakak Rama pun pergi dengan motornya. Geun pun mengantarkan Kakak Rama sampai depan pintu dan menutup pintu Rumah lalu bergegas naik ke atas menuju kamar Rama.
Pintu kamar Rama terbuka, suasana tampak hening dan senyap, baru saja Geun hendak mengucapkan salam, terhenti mulutnya berucap, karena melihat Rama yang sedang tertidur pulas di tempat tidur.
Perlahan ia memasuki kamar Rama, dan melihat sesuatu di meja Rama, banyak obat tergeletak di sana. Tak bisa ia duga, seberapa parah sakit Rama hingga banyak obat yang harus diminum Rama.
Duduk Geun di kursi meja belajar Rama, memperhatikan Rama yang sedang tidur, sudah 3 hari tidak melihat wajahnya, dan kini terlihat wajah yang putih pucat.
Geun bingung apa yang ingin ia lakukan, apakah ia harus membangunkan Rama, ataukah hanya menjaganya begitu saja. Padahal Geun ingin sekali berbicara pada Rama, banyak hal yang ingin Geun sampaikan seputar perkuliahan, baik kegiatan kuliah dan tugas-tugas dari dosen hingga cerita-cerita lucu yang terjadi di kelas ketika Rama tidak ada.
Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas tepat, agaknya kamar Rama begitu panas dan Geun menghidupkan kipas Angin yang berada di meja belajar Rama dan hanya mengarahkan kepada dirinya sendiri.
Lama, lama sekali Geun menunggu Rama. Tanpa sadar Geun akhirnya ikut tertidur juga di kamar Rama, tertidur di meja belajar Rama dan Rama sendiri juga belum bangun dari tidurnya, kini tertinggal suara kipas angin yang menderu, 2 orang sahabat tertidur di sana, Rama yang istirahat karena sakitnya dan Geun yang ingin membesuk Rama akhirnya tertidur juga.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 komentar:
Seruu neh kayaknya cerpen ini.. ditunggu part II.. Semangat!!
@My Diery: Bagian selanjutnya, silahkan nanti di Buku ya abang. Insya Allah klu rampung, bukunya diterbitkan... :)
klo dua2 nya tidur sapa yg jaga...?
Post a Comment