Banner
Aktifitas Subuh
Muhammad Irhamna | Sunday, August 14, 2011 | Label: CerPen, Geun dan Rama, Rama Story
Adzan subuh berkumandang, pertanda panggilan Sholat Subuh tiba dan seperti biasa sebelum adzan subuh tiba, Rama sudah bangun. Rama sudah terbiasa dengan subuhnya, ia selalu memasang alarm tepat pukul 4 subuh. Namun tidak dengan Ayah dan Ibunya, keduanya jam 3 subuh sudah terlebih dahulu bangun. Bukan karena akan melaksanakan untuk sahur puasa, kecuali di hari senin dan kamis, namun sudah kebiasaan mereka semenjak mengikuti sholat subuh berpindah-pindah yakni Sajadah Fajar di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Rama yang sudah terbangun semenjak 4 subuh, turun dari kamarnya yang berada di lantai 2, bergegas ke belakang dan mencuci muka, menggosok gigi dan tidak lupa mengambil wudhu, bersiap-siap untuk sholat subuhnya.
Tampak juga Ayah dan Ibunya yang sedang sibuk bergegas untuk berangkat sholat subuh kali ini dan tidak lupa Rama mengantar Ayah dan Ibunya sampai depan pintu dan mengunci rapat kembali pintu rumahnya.
Setibanya waktu subuh, Rama memulai 2 rakaat sholat subuhnya di kamar dan selepas itu, Rama tidak tidur kembali, namun ia bergegas untuk mengganti pakaian dengan pakaian olahraga dan segera memakai sepatu.
Waktu sudah menunjukkan jam 5 lewat, Rama yang sudah siap, mengambil sepedanya yang berwarna merah, keluar dari Rumah dari samping dan mulai mengkayuh sepedanya. Tampak jalan di gangnya masih sepi, udara yang sejuk membuat Rama sedikit kedinginan, tapi ia tetap mengayuh sepedanya hingga ke jalan besar.
Tepat di depan gangnya, Rama berhenti sejenak, memilih rute perjalanannya kali ini, memilih untuk ke arah kiri atau kanan, biasanya ia memilih ke arah kiri yang akan mengarah ke Pelabuhan Dwikora. Untuk kali ini dia memilih ke arah kanan. Mengayuh lagi sepedanya, Rama mulai menikmati perjalanan dengan sepedanya kembali dan terus saja lurus dan lurus di arah jalan besar itu, hingga sampai di persimpangan 4, ia berbelok ke kiri mengarah ke Jl. Pancasila.
Belum lama ia berbelok, tiba-tiba ada seseorang dari arah belakang memanggilnya, dan ia merasa mengenal suara yang tidak asing itu. Suara itu ternyata sahabatanya, Geun yang menggunakan sepeda motor.
Rama berhenti sebentar begitu juga dengan Geun dan mereka saling berjabat tangan, mengucap salam dan berbasa-basi sedikit. Rama kemudian mulai mengayuh sepedanya lagi perlahan, bergandeng dengan Geun yang juga mengendarai motornya perlahan.
Geun saat itu menceritakan kepada Rama apa yang sedang dilakukannya pagi itu. Geun mengatakan bahwa ia baru saja pulang menginap dari rumah Bibinya, ia menceritakan bahwa ia sengaja tidak sarapan di Rumah Bibinya karena pagi-pagi sekali harus pulang ke kostnya dan segera untuk memulai kuliah yang sama dengan Rama satu kampus.
Sampai di persimpangan berikutnya, Rama harus berpisah dengan Geun, karena jalur yang mereka tempuh berbeda, karena waktu juga yang sudah hampir jam 6, Rama pun bergegas untuk melanjutkan perjalanannya bersepeda, sedangkan Geun juga bergegas untuk pulang ke kostnya yang letaknya lumayan jauh dari kampus. Hingga salam perpisahan terucap, Rama dan Geun melaju pada jalannya masing-masing.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment